Efek Buruk Konsumsi Apel - Di dalam biji apel terdapat kandungan amygdalin, yakni zat yang melepaskan sianida saat bersentuhan dengan enzim pencernaan manusia. Namun, benarkah jika seseorang mengonsumsinya ia bisa alami keracunan sianida?
Faktanya, keracunan siandia akibat konsumsi biji apel sangat jarang terjadi, terutama jika kamu secara tidak sengaja memakannya. Biasanya di dalam satu buah apel terdapat sekitar lima biji apel, dan dalam jumlah kecil ia dapat didetoksifikasi oleh enzim di tubuh. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, ini bisa sangat berbahaya. Seseorang perlu mengunyah dan memakan sekitar 200 biji apel, atau sekitar 40 inti buah apel, untuk bisa mengalami keracunan siandia.
Sianida sendiri adalah bahan kimia yang dikenal sebagai salah satu racun paling mematikan. Senyawa ini telah digunakan dalam perang kimia dan bunuh diri massal. Banyak senyawa yang mengandung sianida, disebut sianoglikosida, dan ditemukan di alam, dan seringkali pada biji buah. Amygdalin adalah salah satunya.
Biji apel, dan banyak biji atau lubang buah lainnya, memiliki lapisan luar yang kuat dan tahan terhadap cairan pencernaan. Namun jika kamu mengunyah bijinya, amygdalin bisa terlepas di dalam tubuh dan menghasilkan sianida. Dosis sebanyak 1–2 mg adalah dosis oral sianida yang fatal untuk lelaki dengan berat badan 70 kg. Mengutip Agency for Toxic Substances & Disease Registry (ATSDR) mengatakan bahwa paparan sianida dalam jumlah kecil pun bisa berbahaya. Sianida dapat membahayakan jantung dan otak, bahkan menyebabkan koma dan kematian. Gejala keracunan sianida bisa terjadi dengan cepat. Mereka termasuk sesak napas dan kejang. Keduanya bisa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Namun ingat, kamu tidak akan mengalami keracunan sianida jika hanya menelan lima buah biji apel. Selain apel, ada beberapa buah lain yang juga mengandung amygdalin seperti buah persik, aprikot, dan ceri. Lantas, Bagaimana Jika Seseorang Alami Keracunan Siandia?
Pengobatan Keracunan Sianida
Pengobatan keracunan sianida akut membutuhkan tindakan cepat dan identifikasi makanan atau minuman penyebab paling mungkin. Orang dengan paparan inhalasi yang dicurigai pertama-tama harus dievakuasi dari daerah yang terkontaminasi dan pakaian yang terkena sianida segera dilepaskan. Jika dicurigai sianida tertelan dan orang yang mengalami keracunan muntah, ia harus ditangani oleh tenaga medis terlatih yang memakai masker juga, sarung tangan ganda dan pelindung mata juga perlu untuk mencegah kontaminasi selanjutnya.
Arang aktif juga bisa diberikan jika pasien sadar, waktunya hanya 1 jam setelah ia menelan, Meskipun mungkin tidak efektif dalam melawan keracunan sianida, arang aktif mungkin berguna pada pasien yang mungkin telah menelan racun lain selain sianida. Terapi oksigen dan pengobatan lain seperti anti-kejang, cairan infus juga perlu dilakukan sebagai pengobatan penunjang.
Pengobatan utama keracunan sianida adalah pemberian antidotum yakni hydroxocobalamin. Obat inu bisa diberikan untuk seseorang yang alami gejala seperti perubahan status mental, tekanan darah dan nadi tidak stabil, atau gagal napas. Namun obat ini juga punya efek samping, seperti dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pencernaan, reaksi alergi, dan hipertensi juga membuat urin pasien tampak seperti anggur merah gelap.
Semoga Bermanfaat...
Admin : Fahirah Adriani Putri
Web Blog : Kabupaten Sidrap